Scroll untuk baca artikel
banner 728x90
News

Puasa Tasua dan Asyura di Bulan Muharram: Menelusuri Keutamaan dan Hikmahnya

178
×

Puasa Tasua dan Asyura di Bulan Muharram: Menelusuri Keutamaan dan Hikmahnya

Sebarkan artikel ini

Bulan Muharram, sebagai awal dari tahun Hijriah, merupakan momen bersejarah bagi umat Islam. Di bulan yang mulia ini, terdapat dua amalan sunnah yang sangat dianjurkan, yaitu puasa Tasua dan puasa Asyura. Keutamaan dari dua puasa ini begitu mengagumkan sehingga banyak orang tertarik untuk melaksanakannya. Dalam artikel ini, kami akan mengulas secara mendalam mengenai keutamaan dan hikmah dari puasa Tasua dan Asyura.

 

Advertisement
Scroll ke bawah untuk lihat konten

1. Keutamaan Puasa Tasua dan Asyura

Puasa Tasua dan Asyura memiliki kedudukan yang sangat mulia di sisi Allah SWT. Rasulullah SAW sendiri menyatakan bahwa kedua puasa ini memiliki derajat yang tinggi, hanya berada satu tingkat di bawah puasa Ramadhan. Keistimewaan ini disampaikan oleh Rasulullah SAW dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim.

Selain itu, salah satu keutamaan paling menonjol dari puasa Tasua dan Asyura adalah mampu melebur dosa selama setahun. Rasulullah SAW menjelaskan bahwa siapapun yang melaksanakan ibadah puasa pada tanggal 10 Muharram atau hari Asyura, maka dosa-dosanya selama setahun akan diampuni. Sebuah karunia luar biasa bagi setiap muslim yang dengan ikhlas menjalankan puasa ini.

2. Hikmah di Balik Puasa di Bulan Muharram

Puasa di bulan Muharram memiliki banyak hikmah dan manfaat. Bulan Muharram adalah awal tahun Hijriah, yang menandai momen perubahan dan kebangkitan bagi setiap individu. Puasa di bulan ini menjadi simbol pembersihan diri dan peningkatan keimanan. Mengawali tahun dengan berpuasa adalah langkah pertama dalam memperbaiki diri dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Puasa Tasua dan Asyura juga berperan sebagai sarana untuk membedakan umat Islam dengan umat Yahudi. Di hari Asyura, umat Yahudi juga berpuasa, namun puasa Tasua pada 9 Muharram dan puasa 11 Muharram menjadi pembeda bagi kaum Muslimin. Sebagai umat Nabi Muhammad SAW, puasa ini menjadi identitas keislaman yang khas dan memperkuat rasa kebersamaan dalam menjalankan ibadah.

3. Niat dan Anjuran Puasa Tasua dan Asyura

Buku ‘Rahasia Puasa Sunnah’ (2023) oleh Ahmad Syahirul Alim menggambarkan anjuran puasa Asyura berawal dari kebiasaan orang-orang jahiliah di Mekah yang sudah terbiasa berpuasa pada hari tersebut. Rasulullah SAW sendiri tidak pernah melewatkan kesempatan untuk berpuasa pada hari Asyura, dan para sahabatnya juga mengikuti anjuran tersebut.

Selanjutnya, mengenai anjuran puasa Tasua, Rasulullah SAW memerintahkan untuk berpuasa pada hari kesembilan dan kesepuluh Muharram sebagai penanda perbedaan dengan puasa umat Yahudi dan Nasrani. Kebiasaan orang-orang jahiliah yang diagung-agungkan oleh mereka menjadi suatu momen yang harus disadari oleh umat Islam dan dijadikan momentum untuk beribadah.

4. Niat Puasa Tasua dan Asyura

Dalam melaksanakan puasa Tasua dan Asyura, niat berpuasa sangatlah penting. Berikut adalah bacaan niat puasa Tasua:

نَوَيْتُ صَوْمَ تَاسُوعَاءَ لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma Tâsû’â-a lilâhi ta’âlâ.

Artinya, “Saya niat puasa Tasua karena Allah ta’âlâ.”

Dan berikut adalah bacaan niat puasa Asyura:

نَوَيْتُ صَوْمَ عَاشُورَاءَ لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma Âsyûrâ-a lilâhi ta’âlâ.

Artinya, “Saya niat puasa Asyura karena Allah ta’âlâ.”

Dengan melakukan puasa Tasua dan Asyura dengan ikhlas dan sungguh-sungguh, kita akan meraih berbagai keutamaan dan manfaat dari ibadah ini.

Kesimpulan

Puasa Tasua dan Asyura di bulan Muharram adalah dua amalan sunnah yang sangat dianjurkan bagi umat Islam. Kedua puasa ini memiliki keutamaan yang luar biasa, seperti mendapatkan pengampunan dosa setahun, derajat yang tinggi, dan pahala setara dengan ribuan malaikat. Puasa ini juga memiliki hikmah yang mendalam, seperti memperkuat identitas keislaman dan meningkatkan rasa kebersamaan sebagai umat Nabi Muhammad SAW.

Mari rayakan bulan Muharram dengan penuh semangat dan kesadaran akan keutamaan puasa Tasua dan Asyura. Dengan niat yang tulus dan amal ibadah yang ikhlas, kita akan meraih berkah dan kemuliaan di bulan yang suci ini. Semoga Allah SWT meridhai setiap langkah ibadah kita dan memberikan keberkahan dalam segala aspek kehidupan kita. Selamat berpuasa, dan selamat menyambut tahun baru Hijriah!

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *