Semarang – Kota Semarang telah menjadi tempat menggelar pertemuan penting para menteri ekonomi dari negara-negara di Asia Tenggara, yang dikenal dengan nama ASEAN Economic Ministers’ Meeting ke-55. Acara berlangsung di Hotel Padma dan akan berlangsung mulai hari ini hingga 22 Agustus 2023.
Keputusan memilih Kota Semarang sebagai tuan rumah tak lepas dari warisan sejarahnya yang kaya dalam aspek sosial dan budaya. “Sebagai Ibu kota Provinsi Jawa Tengah, Kota Semarang telah lama memiliki jejak sejarah yang bersumber dari masa Kerajaan Demak,” ungkap Djatmiko Bris Witjaksono, Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional di Kementerian Perdagangan, pada Jumat, 18 Agustus 2023.
Djatmiko juga mengingatkan bahwa Kota Semarang dahulu pernah menjadi pusat dan gerbang perdagangan penting di wilayah Jawa Tengah. “Dengan koleksi sejarah yang mengesankan dan dukungan infrastruktur yang teratur, tak ada keraguan bahwa Semarang adalah lokasi yang cocok untuk memperkenalkan kepada dunia,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Djatmiko mengungkapkan bahwa ASEAN Economic Ministers’ Meeting akan dihadiri oleh lebih dari seratus delegasi dari 23 negara, serta perwakilan dari berbagai organisasi internasional dan asosiasi bisnis global. “Harapannya, pertemuan ini dapat memberikan dorongan ekonomi bagi Kota Semarang khususnya, dan Indonesia pada umumnya,” tambahnya.
Tidak hanya itu, pertemuan ini juga akan menjadi panggung bagi mitra dialog ASEAN, termasuk China, Korea Selatan, Jepang, India, Australia, dan Selandia Baru, serta mitra strategis seperti Amerika Serikat, Uni Eropa, Kanada, Rusia, dan Inggris.
Serangkaian acara dalam ASEAN Economic Ministers’ Meeting mencakup peluncuran portal Pencarian Tarif ASEAN terbaru, penandatanganan nota kesepahaman untuk memperluas kerja sama di area khusus, peluncuran pendaftaran Hak atas Kekayaan Intelektual (HAKI), dan penandatanganan Protokol Perubahan Kedua ASEAN—Australia—New Zealand Free Trade Area (AANZFTA).
Tak hanya itu, acara ini juga menampilkan rangkaian side events yang melibatkan usaha kecil dan menengah (UKM) Indonesia, seperti rangkaian acara SME Workshop Series, peluncuran fisik hari belanja daring ASEAN, serta pembukaan Pameran AEM yang turut melibatkan pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) lokal.
“Kami juga memamerkan produk-produk dengan fokus pada keberlanjutan. Jangan lupa, kami juga mempersembahkan pelaku UKM dari Semarang dan sekitarnya,” pungkas Djatmiko.(*)