Jakarta – Dalam sebuah kampanye bersemangat, 100 Duta Maritim Indonesia 2023 telah mengambil langkah tegas untuk mengampanyekan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di sepanjang Monumen Nasional (Monas) hingga Thamrin dan Sarinah di pusat kota Jakarta pada Minggu (13/8/2023).
Dengan semangat luar biasa, peserta dari berbagai kabupaten dan kota telah memberikan dukungan yang kuat bagi gerakan lingkungan yang sehat, terutama bagi anak-anak dan masyarakat umum.
Kampanye Kawasan Tanpa Rokok ini mencakup tanda tangan petisi oleh masyarakat yang bersangkutan, serta disertai orasi yang menggebu dengan poster serta replika rokok berbahan kertas karton sepanjang 36 meter, semuanya bertujuan meningkatkan kesadaran akan risiko merokok di kalangan masyarakat.
Salah satu pusat perhatian dalam aksi ini adalah Maulayya Shalwaa Alfajry Kia (17th), finalis Duta Maritim Indonesia 2023, yang juga menjadi delegasi termuda dari Nusa Tenggara Timur.
Shalwaa Kia, yang akrab disapa Shalwaa, menyuarakan keyakinannya bahwa kampanye ini dapat memicu dialog dan pemahaman tentang pentingnya meninggalkan kebiasaan merokok di lokasi-lokasi tertentu, terutama di kawasan bahari.
“Kawasan bahari adalah sebuah oasis kesehatan. Kampanye ini bertujuan untuk menginspirasi masyarakat agar menghindari asap rokok, melindungi keluarga dan sesama dari dampaknya. Hal ini demi keamanan bersama serta pertumbuhan rasa saling menghargai,”katanya.
Mengenai kampanye ini, Shalwaa Kia juga menambahkan, “Inisiatif ini sejalan dengan program pemerintah yang bertujuan agar semua kabupaten dan kota di Indonesia menerapkan aturan Kawasan Tanpa Rokok.”
Dalam konteks yang terpisah, Dr. Andi Fajar Asti M.Pd., M.Sc, Direktur Eksekutif Asosiasi Pemerintah Daerah Kepulauan dan Pesisir Seluruh Indonesia (ASPEKSINDO), menjelaskan komitmen ASPEKSINDO sebagai penyelenggara Sekolah Duta Maritim Indonesia dalam mengadvokasi kawasan bahari bebas rokok.
“Kami terus mengedepankan pesan untuk menghindari merokok di lokasi-lokasi tertentu, terutama di kawasan bahari. Selain menjaga kelestarian lingkungan yang sehat, penting untuk menyadari bahwa merokok merupakan faktor risiko utama penyakit serius seperti penyakit jantung, stroke, diabetes, hipertensi, dan lain-lain, yang secara signifikan berkontribusi pada angka kematian di Indonesia,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Dr. Andi Fajar menyatakan, “Hak setiap individu untuk menghirup udara segar adalah mutlak. Tidak ada level paparan asap rokok yang aman, baik bagi perokok aktif maupun pasif, karena keduanya memiliki risiko terkena penyakit jantung, kanker, dan berbagai penyakit lainnya. Bahkan paparan singkat pun dapat berdampak serius. Tujuan kami adalah mendorong semakin banyak wilayah dan daerah untuk mengadopsi gaya hidup bebas asap rokok di lingkungannya.”
Sebuah langkah berani dan berdampak, kampanye Kawasan Tanpa Rokok yang diinisiasi oleh para Duta Maritim Indonesia 2023, khususnya oleh Shalwaa Kia, memberikan pandangan yang jelas akan pentingnya menjaga lingkungan dan kesehatan masyarakat, serta mendorong perubahan positif dalam perilaku merokok.(mansah berutu)