Scroll untuk baca artikel
banner 728x90
News

Wapres Dorong Perluasan Jejaring Ekonomi Syariah dengan Keterlibatan Lebih Banyak Pihak

157
×

Wapres Dorong Perluasan Jejaring Ekonomi Syariah dengan Keterlibatan Lebih Banyak Pihak

Sebarkan artikel ini

Journalistimes.com – Pemulihan ekonomi global saat ini masih dihadapkan pada berbagai tantangan. Indonesia juga diharapkan terus berperan aktif dalam membangun ekonomi nasional yang didasari oleh prinsip keadilan dan kemandirian, sebagaimana nilai-nilai ekonomi syariah. Oleh karena itu, pengembangan ekonomi syariah perlu terus ditingkatkan, salah satunya dengan memperluas kerjasama dalam ekosistem yang kolaboratif dan kondusif.

“Kami perlu menjalin kerjasama lebih erat dengan berbagai perguruan tinggi, pesantren, asosiasi, organisasi massa, media, dunia usaha dan industri, perbankan, serta pihak-pihak terkait lainnya,” tegas Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin saat menghadiri Sarasehan Ekonomi Syariah di Ballroom Hotel Sheraton Surabaya, Jl. Embong Malang, Kec. Tegalsari, Surabaya, Jawa Timur (Jatim) pada Rabu, 30 Agustus 2023.

Advertisement
Scroll ke bawah untuk lihat konten

Lebih lanjut, Wapres memberikan contoh ekosistem kecil yang menarik perhatiannya, yaitu pesantren. Menurutnya, dibandingkan dengan daerah lain di Indonesia, Jawa Timur memiliki jumlah pesantren yang paling banyak.

“Saya telah mendorong komunitas pesantren di Indonesia untuk mampu menjadi pelaku ekonomi yang tangguh dan berperan aktif dalam pembangunan ekonomi. Saya sering mengatakan bahwa pesantren bukan hanya tempat dakwah, namun juga tempat yang menyediakan pendidikan agama serta memiliki peran penting dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat,” ujar Wapres.

Wapres yakin bahwa dengan adanya kemandirian ekonomi di kalangan santri, pesantren, dan masyarakat sekitar, hal ini akan berdampak positif terhadap kesejahteraan umat. Salah satu contohnya adalah program kemandirian yang dikenal melalui pesantren, yaitu One Pesantren One Product (OPOP). Keunikan dari program OPOP ini terletak pada mekanisme dan jenis produk yang disesuaikan dengan potensi lokal.

“Program ini seharusnya diperluas, tidak hanya di Jawa Timur yang saat ini memiliki lebih dari 5.000 pesantren, tetapi juga di wilayah lainnya,” pesan Wapres.

Wapres juga mengapresiasi kesuksesan Program OPOP yang produk-produknya kini telah menyebar di berbagai daerah di Indonesia.

“Saya melihat perkembangan Program OPOP di Jawa Timur sangat positif. Saya melihat pameran produk di mana-mana, termasuk di Kalimantan Selatan, yang ternyata memamerkan produk dari Jawa Timur. Bahkan, mereka dari Jawa Timur memberikan bimbingan dan dukungan di beberapa provinsi serta di luar daerah,” ungkap Wapres.

“Baru-baru ini, saya mengunjungi Cirebon, di Buntet, dan mereka telah mulai mengembangkan produk-produk dari pesantren. Saya bersyukur bahwa Program OPOP telah berkembang dari Jawa Timur hingga Jawa Barat, Kalimantan Selatan, dan berbagai daerah lainnya,” tambahnya.

Dengan capaian berbagai keberhasilan yang telah dicapai oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur, terutama dalam sektor ekonomi dan keuangan syariah, hal ini berhasil menarik perhatian Wapres. Sehingga, Provinsi Jawa Timur menjadi salah satu provinsi yang paling sering dikunjungi olehnya.

“Saya sangat gembira bisa mengunjungi Provinsi Jawa Timur berkali-kali. Provinsi ini memang salah satu yang paling sering saya kunjungi. Selalu ada perkembangan positif yang baru. Setiap kunjungan selalu memberikan berita baik. Ini mencerminkan konsistensi masyarakat Jawa Timur dalam mendorong sektor ekonomi dan keuangan syariah,” ungkap Wapres.

“Saya percaya bahwa Provinsi Jawa Timur adalah contoh nyata dari komitmen dalam mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah,” tambahnya dengan penuh optimisme.

Wapres juga menyampaikan bahwa kontribusi Provinsi Jawa Timur dalam ekonomi mencapai hampir 25%, menjadikannya penyumbang terbesar kedua bagi Pulau Jawa.

“Seperti yang telah disebutkan oleh Pak Wakil Gubernur, tahun ini Provinsi Jawa Timur berhasil meraih gelar juara umum dalam Anugerah Adinata Syariah 2023. Ini prestasi yang luar biasa. Selain sebagai pendorong kemajuan dalam sektor ekonomi dan keuangan syariah, peran Provinsi Jawa Timur juga tercermin dalam pemulihan ekonomi nasional pasca pandemi,” ungkap Emil.

Wapres kembali menegaskan bahwa semua prestasi ini dapat diraih berkat adanya kebijakan dan program berbasis lokal, yang dilakukan secara kolaboratif dan sinergis, melibatkan berbagai pemangku kepentingan di Provinsi Jawa Timur hingga tingkat pusat.

“Saya mendorong agar keberhasilan ini terus ditingkatkan,” tegasnya.

Sebelumnya, Wakil Gubernur Jatim, Emil Elistianto Dardak, juga menyatakan bahwa Jawa Timur mendukung komitmen Pemerintah Indonesia dalam mempercepat pengembangan ekonomi dan keuangan syariah.

“Seperti yang kita ketahui bersama, Jawa Timur merupakan penyumbang ekonomi terbesar kedua di Indonesia, dengan kontribusi hampir satu per enam dari total ekonomi Indonesia. Kami berkomitmen membangun ekonomi syariah dan keuangan syariah dengan sebaik-baiknya,” ujar Emil.

“Alhamdulillah, kita menerima penghargaan dari KNEKS (Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah) tahun ini. Ini adalah hasil kerja keras semua pihak dan bimbingan Wakil Presiden. Kami berkomitmen mempertahankan pencapaian, seperti pertumbuhan 5,24% pada triwulan kedua, yang merupakan kabar baik. Kami optimis bahwa saatnya bagi kami untuk ber

gerak cepat dalam mengakselerasi semua ini,” tambahnya.

Acara tersebut dihadiri oleh beberapa tokoh penting, antara lain Rektor ITS Mochamad Ashari, Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah Provinsi Jawa Timur, serta perwakilan dari Kamar Dagang Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, Pengurus Wilayah MUI Jatim, Masyarakat Ekonomi Syariah, Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Jatim, Badan Amil Zakat Nasional Jatim, Dewan Masjid Indonesia Jatim, dan Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia Jatim.

Sementara itu, Wapres K.H. Ma’ruf Amin hadir dengan didampingi oleh Kepala Sekretariat Wakil Presiden Ahmad Erani Yustika, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Ekonomi dan Peningkatan Daya Saing Guntur Iman Nefianto, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Suprayoga Hadi, serta beberapa staf khusus dan tim ahli Wapres.

Semua yang hadir dalam acara tersebut menunjukkan komitmen yang kuat terhadap pengembangan ekonomi syariah dan pemberdayaan ekonomi di Provinsi Jawa Timur. Melalui kerjasama yang sinergis antara berbagai pemangku kepentingan, diharapkan ekonomi syariah dapat terus berkembang dan memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat, terutama dalam menghadapi tantangan global dan pemulihan pascapandemi.(RaP)

Sumber : kominfo

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *